Dalam dunia logistik, istilah loading dan unloading merupakan hal yang akan Anda dengar sehari-hari. Kedua proses ini menjadi kesatuan yang tidak bisa dilepaskan dari proses supply chain.

Bagi Anda pelaku B2B, proses loading dan unloading memiliki peran yang signifikan. Ketepatannya dapat menjaga efisiensi operasional dapat mengurangi biaya yang tidak perlu serta meningkatkan kepuasan pelanggan.

Melalui Indeks Performa Logistik (LPI) yang dipublikasikan oleh Bank Dunia pada tahun 2023, Indonesia memiliki skor 3,0 dan berada pada peringkat 61. Hal ini bisa lebih ditingkatkan lagi dengan melakukan evaluasi pada efisiensi dan peningkatan sistem logistik.

Oleh karena itu berikut pemahaman loading dan unloading serta bagaimana efektivitas keduanya dapat berpengaruh signifikan pada sistem logistik.

Apa Itu Loading Barang pada Logistik?

Loading barang pada logistik memiliki arti proses muat barang di mana barang yang akan dikirim diambil dari gudang dan dimasukan ke dalam kendaraan angkut seperti truk, kontainer, kapal kargo, atau pesawat.

Pada dasarnya, proses loading bertujuan untuk memastikan bahwa barang yang akan didistribusikan aman selama di perjalanan. Selain itu, dalam proses loading juga diatur bagaimana tata letak barang sehingga mudah diakses saat nantinya dibongkar, termasuk jika pengiriman memiliki tujuan yang berbeda-beda. Dengan melakukan proses loading secara efisien, Anda tidak hanya mempercepat proses muat barang namun juga mengurangi risiko kerusakan pada barang.

Apa Itu Unloading Barang pada Logistik?

Berbanding terbalik dengan proses loading, unloading adalah proses pembongkaran barang di mana barang yang dikirimkan telah sampai ke tujuan dan harus dibongkar untuk selanjutnya dipindahkan ke gudang atau fasilitas penyimpanan lainnya.

Pada proses unloading dibutuhkan perhatian khusus untuk memastikan barang yang tiba dalam kondisi sama seperti saat dikirimkan. Proses ini seringkali lebih kompleks karena jasa pengiriman harus mengidentifikasi barang, melakukan pencatatan, dan mendistribusikannya ke lokasi penyimpanan atau gudang. Kecepatan dan ketelitian pada proses unloading menjadi kunci untuk menjaga kelancaran proses supply chain di mana waktu adalah hal yang krusial.

Aspek yang Menentukan Lamanya Proses Loading dan Unloading

Karena peran waktu menjadi hal penting ketika melakukan proses loading dan unloading, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, antara lain:

Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan hal yang dapat memengaruhi apakah proses loading dan unloading dapat berjalan cepat atau lambat. Aspek ini menekankan pada tata cara transportasi yang dipilih. Apakah proses bongkar muat akan dilakukan secara manual, menggunakan alat seperti forklift, atau bagaimana? Semakin cepat suatu alat bekerja, proses loading dan unloading dapat berlangsung dengan waktu yang singkat.

Aspek Ekonomis

Aspek selanjutnya yang memengaruhi durasi loading dan unloading terletak pada sisi ekonomisnya di mana hal ini berhubungan dengan pemilihan alat operasional yang wajar dan seberapa banyak perusahaan jasa kirim mau melakukan investasi pada sisi operasional. Semakin banyak alat yang dikerahkan, maka prosesnya bisa lebih cepat karena berkurangnya waktu antrean bongkar muat barang.

Aspek Ergonomis

Aspek terakhir justru tidak berkaitan dengan alat, namun investasi sumber daya manusia yang tepat. Aspek ergonomis menekankan faktor manusia sebagai operator dari alat-alat yang digunakan selama proses loading dan unloading berlangsung. Semakin mahir dan profesional operator yang dikerahkan, semakin cepat juga proses bongkar muat selesai. Pekerja yang kurang atau bahkan tidak terampil memiliki kecenderungan untuk melakukan pekerjaan lebih lama sekaligus membawa risiko adanya ketidakamanan dalam bekerja.

Cara Mengoptimalkan Proses Loading dan Unloading

Setelah memahami aspek-aspeknya kita jadi tahu mengapa proses loading dan unloading dapat berlangsung cepat atau lama. Namun meski demikian, bukan berarti tidak ada jalan untuk mengoptimalkannya lebih baik lagi.

Berikut beberapa cara agar proses loading dan unloading lebih optimal sehingga biaya operasional dapat terkontrol dengan efisiensi kerja yang maksimal:

Otomatisasi Proses

Langkah pertama mengoptimalkan proses loading dan unloading dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi otomatisasi seperti conveyor otomatis atau sistem manajemen gudang berbasis AI. Kedua inovasi ini dapat mempercepat proses loading dan unloading sekaligus mengurangi adanya potensi human error.

Lakukan Pelatihan Tenaga Kerja

Optimasi yang bisa dilakukan selanjutnya adalah dengan memberikan pelatihan kerja yang tepat untuk setiap karyawan terkait. Misalnya cara penggunaan forklift yang aman, atau pengenalan sistem manajemen gudang. Hal-hal seperti ini dapat meningkatkan kemampuan setiap tenaga kerja sehingga penanganan barang pada proses loading dan unloading bisa lebih berjalan lebih cepat, terutama pada barang-barang tertentu dengan karakteristik atau kerentanan yang tinggi.

Lakukan Perencanaan dan Penjadwalan

Tips optimasi terakhir datang dari perencanaan yang matang. Buatlah jadwal estimasi kedatangan kendaraan untuk bongkar muat barang sehingga Anda bisa memprediksi kesibukan di tempat pembongkaran demi menghindari penumpukan kendaraan yang menyebabkan keterlambatan.

Bisa disimpulkan proses loading dan unloading barang adalah salah satu aspek kritis dalam supply chain di industri B2B. Pasalnya hal ini akan berdampak pada kelancaran operasi dan kepuasan pelanggan pada akhirnya.

Namun tidak perlu khawatir, di tangan jasa pengiriman yang tepat dan terpercaya, proses ini bisa dilalui dengan lancar. Anda bisa tenang dengan mempercayakan pengiriman barang Anda bersama IPL yang telah menjadi rekan terbaik pada pelaku bisnis sejak tahun 2008. Hubungi kami melalui info@indotamalogs.com untuk dapatkan penawaran terbaik sekarang.